Aku Anton

Bahagia itu sederhana

TERSENYUM Dan-Tetap BERSYUKUR Apa-Yang KITA MILIKI..!!!

Soal Dan Jawaban Mata Kuliah Vitimologi

Nama           : Antonius
NIM              : 120405010034
Fak/Jurusan        : Hukum / Ilmu Hukum
Mata Kuliah : Viktimologi
Dosen          : Fahmi Arif Zakaria, SH., M.Pd
Soal                    : UTS
Waktu          : 60 menit
Hari/Tanggal        : Jum’at, 10 April 2015
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
Soal :
1.      Apakah karakteristik dari viktimologi?
2.      Definisikan apa viktimologi tersebut.!
3.      Apakah viktimologi itu bagian dari kriminologi. Jelaskan?
4.      Bagaimana posisi Viktimologi dalam khasanah ilmu pengetahuan yang lain, jelaskan? (Viktimologi dengan hukum pidana, system peradilan pidana)
5.      Bagaimanakah konsep pemikiran dari aliran Positivis Viktimology, Radical Viktimology Dan Critical Viktimologi?
6.      Bandingkan pendapat Von Hentig, Mondelshon dan Wolfgang, (Hindelang, Godferson dan Garofalao), Van  Dijk, (Choen dan Felson), bagaimanakah masing-masig dari mereka memandang korban?
7.      Apakah korban kejahatan mempunyai hak, apakah hak-hak korban kejahatan?
8.      Apakah yang menjadi kewajiban korban kejahatan?
Jawaban : klik disini

Masyarakat Adat Harus Berani Menolak Perkebunan Kelapa Sawit

Kami Menolak Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit..!!!

Pada dasarnya setiap manusia yang di lahirkan kedunia ini tidak ada yang mau hidupnya miskin dan menderita terlebih yang terlahir di bumi Kalimantan yang kaya akan sumberdaya alam yang berlimpah, namun jalan yang sudah digariskan oleh Tuhan tidaklah sesuai apa yang di inginkan oleh 
Sumber Foto Sawit Di Banggai web mongabay

setiap individu. 


Sedangkan sebagian besar orang inginnya hidup sejahtera, tapi untuk memenuhi keinginan tersebut berbagai cara yang di terobos oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu agar kehidupannya tidak monoton dari tahun ke tahun bahkan dari zaman ke zaman. Tak jarang tindakan yang di lakukan oleh oknum ataupun sekelompok masyarakat yang melibatkan perusahaan sebagai jalan keluar dari garis kemiskinan, tentunya semua itu akan menimbulkan dampak bagi kehidupan masyarakat kedepan terutama masyarakat pedalaman yang menerima perusahaan perkebunan kelapa sawit seperti yang ada di pedalaman Kalimantan barat kabupaten melawi kecamatan menukung. Memang kemajuan suatu daerah adalah bagaiman pendistribusian suatu pendapatan dari hasil kelola potensi sumber daya alam di daerah masing-masing dan ini tentu tak lepas dari infrastruktur, bagaimana suatu daerah yang dikatakan maju adalah memiliki potensi alam yang lebih untuk di kelola oleh pemerintah daerah.

Namun kali ini saya sedikit memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait boleh atau kah tidak kita menerima perusahaan untuk mengelola sumber daya alam yang ada di daerah kita masing-masing terutama di daerah masyarakat adat. Menukung saat ini merupakan kecamatan yang paling terisolir dan paling terbelakang dari segi kemajuan di bandingkan dengan kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten melawi. Maka dari itu tak heran kalau masyarakat sangat menginginkan perusahaan yang mengelola atau menggarap tanah mereka. Hal semacam itu merupakan bagi mereka yang berpikir dangkal dan tidak memikirkan bagaimana nasib anak cucunya kedepan. Bagi masyarakat yang hanya memikirkan isi perutnya sendiri dan tidak memikirkan dampak yang negative yang ada di sekitarnya dan yang akan dihadapi pada masa yang mendatang, mereka adalah orang-orang yang haus akan harta dan tidak akan pernah memikirkan nasib orang lain. Tapi bagi orang-orang yang peduli akan lingkungan, yang peduli akan nasib sesama dan yang peduli akan masa depan anak cucunaya merupakan tindakan nyata bagaimana ketentraman dan kesejahteraan masyarakat adat adalah yang dulunya kental akan budaya adat isti adat akan selalu terjaga dan terlestari sampai kapan pun. Masyarakat harus benar-benar peka terhadap lingkungan, jangan sampai mudah diperdaya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menjadikan kita budak di tanah diri kita sendri. Perusahaan perkebunan kelapa sawit merupakan musuh bagi bagi masyrakat, adanya perusahaan perkebunan kelapa sawit dikalimantan khususnya Kalimantan barat sudah banyak menimbulkan berbagai konflik yang terjadi seperti sengketa lahan, batas wilayah, pertikaian antar suku, ras bahkan mirisnya lagi pertikaian antara saudara sendiri, itu semua akibat adanya perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Maka dari itu masyarakat harus berani menolak perkebunan sawit, selain tanaman tidak ramah lingkungan, Pengalaman saudara kita di daerah yang sudah lama menerima perusahaan perkebunan kelapa sawit banyak kasus yang terjadi akibat dari sengketa lahan sawit, yg hidup susah karena sawit saya pikir pelajaran yg berharga untuk masyarakat menukung. Jangan pilih pemimpin di daerah kita yg mengiblat ke kelapa sawit, cari enak sesaat tapi anak cucu kita menderita. Masyarakat menukung ayo bangkit lawan neolib yg menindasmu. 

Sadarlah kamu lonceng kematian menantimu, sawit hanya mendatangkan kesengsaraan, menguntungkan sebagian kecil orang. Masyarakat menkung harus sadar, jangan mau dijajah ditanahnya sendiri, jangan mudah ditipu, diperdayai, dibohongi. Masyarakat menukung harus bangkit, lawan penjajahmu. 

Mengentaskan kemiskinan masih banyak cara lain, karena itu tuntut political will dari calon pemimpin dalam hal ini bupati kita, apakah dia berpihak pada kita atau pengusaha. Pilihlah bupati yg berhati nurani, bukan antek-antek neoliberal. Wahai kaum muda menukung, marilah belajar, agar pandai dan kritis sehingga tidak mudah dibohongi. 

Ingatlah masa depan menukung bukan ditangan siapa-siapa, tapi di tangan anda semua. Jadilah kaum muda yg cerdas, kreatif dan inovatif. Masih banyak potensi menukung yg belum dikelola, karena SDMnya rendah,andalah yg akan mengelolanya. Bukan orangg lain, yg tidak akan pernah sebenarnya memikirkan nasib anda. Mereka semua berbicara atas nama kemiskinan utk membohongi anda, tapi sebenarnya merekalah yg memiskinkan anda, membuat anda tdk bisa maju, menina bobokan anda dgn janji palsunya. Jangan juga tertipu oleh kemudahan-kemudahan yg diberikan oleh pengusaha, karena anda akan menderita karenanya, kredit murah, dll. tapi sebenarnya mereka sdg memeras anda. 

Saya prihatin dgn apa yg saya dengar tentang daerah pribumi kita tercinta menukung ini, jika kita tetap mementingkan kepentingan sekelompok orang tidak ada lagi lahan yg hijau di kecamatan menukung yang ada membentang luas ialah perkebunan kelapa sawit, hutan gundul, sungai dangkal, semua dirusak oleh sawit. Kasihan anak cucu org menukung di generasi-generasi yang akan datang, mereka menjadi budak di tanahnya sendiri. Semoga postingan ini menjadi renungan, lalu disikapi. Ingat tidak ada yg memperjuangkan nasib kita kalau bukan kita sendiri… Front Masyarakat Adat Pedalaman Kalimantan  Penulis 


Kesimpulan dan Saran Kasus Tragedi 98

Nama               : Antonius
NIM                  : 120405010034
Mata Kuliah      : Viktimologi
Dosen              : Fahmi Arif Zakaria, SH.,M.Pd.
Fakultas Hukum Universitas Kanjuruhan
Tugas Menceritakan Kembali Secara Singkat Tragedy Tahun 1998

Setelah melihat video bagaimana mahasiswa/i bangsa Indonesia dalam memperjuangkan hak rakyat serta keadialan pada tahun 1998 Menjelang runtuhnya masa kepemimpinan Soeharto, telah terjadi aksi mahasiswa besar-besaran hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan tuntutan perubahan akan pemerintahan yang demokratis serta reformasi total. Demonstrasi mahasiswa itu ditangani dengan pola-pola represif, melalui pembubaran aksi-aksi demonstrasi mahasiswa, penembakan di luar proses hukum, maupun tindakan penganiayaan lainnya.
Tragedi terbesar terjadi pada 12 Mei 1998, dimana aparat melakukan penembakan terhadap 4 orang mahasiswa Trisakti, yaitu Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto dan Hendriawan Sie. Sementara korban luka mencapai 681 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Esoknya terjadi kerusuhan massal yang meluluhlantakkan sendi kehidupan rakyat Indonesia, khususnya Jakarta. Buntutnya Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden pada 21 Mei 1998.
Antara 8 – 14 November 1998, kembali terjadi kekerasan terhadap mahasiswa. Mahasiswa berdemonstrasi untuk menolak sidang istimewa yang dinilai inkonstitusional serta meminta presiden untuk mengatasi krisis ekonomi kembali direspon aparat lewat penembakan dengan peluru tajam. Akibatnya 18 orang mahasiswa meninggal, 4 orang diantaranya yaitu Teddy Mardani, Sigit Prasetya, Engkus Kusnadi dan BR Norma Irmawan. Sementara korban yang luka-luka mencapai 109 orang, baik masyarakat maupun mahasiswa.
Gerakan Mahasiswa Indonesia pada tahun 1998 adalah puncak gerakan mahasiswa dan gerakan rakyat pro-demokrasi pada dekade tahun sembilan puluhan. Gerakan ini menjadi monumental karena dianggap berhasil memaksa Soeharto berhenti dari jabatan Presiden Republik Indonesia pada tangal 21 Mei 1998.
Gerakan ini mendapatkan momentumnya saat terjadinya krisis moneter di pertengahan tahun 1997. Namun para analis asing kerap menyoroti percepatan gerakan pro-demokrasi pasca Kudatuli yang terjadi 27 Juli 1996. Harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. Tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan agenda reformasi mendapat simpati dan dukungan dari rakyat.
Demonstrasi bertambah gencar dilaksanakan oleh para mahasiswa, terutama setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan pada tanggal 4 Mei 1998. Agenda reformasi yang menjadi tuntutan para mahasiswa mencakup beberapa tuntutan, seperti:
1.       Adili Soeharto dan kroni-kroninya
2.       Laksanakan amandemen UUD 1945
3.       Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
4.       Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya
5.       Tegakkan supremasi hukum
6.       Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN
Penembakan terhadap mahasiswa mei 98
Ksimpulan
Tragedi Mei 1998 merupakan kemarahan masyarakat terhadap kebrutalan aparat keamanan dalam peristiwa Trisakti yang menewaskan rekan aktivis saat menuntut lengsernya Orde Baru. Amuk massa kemudian dialihkan kepada orang Indonesia sendiri yang keturunan, terutama keturunan Cina, dikarenakan pada saat itu mereka merupakan kaum paling minoritas, sehingga mudah dijadikan sasaran. Amuk massa terjadi sepanjang siang dan malam hari, kemarahan Massa dimulai pada malam hari tanggal 12 Mei dan semakin tidak terkendali pada tanggal 13 Mei siang setelah mendengar berita gugurnya mahasiswa yang tertembak aparat.
Sampai tanggal 15 Mei 1998 di Jakarta dan banyak kota besar lainnya di Indonesia terjadi kerusuhan besar tak terkendali mengakibatkan ribuan gedung, toko maupun rumah di kota-kota Indonesia hancur lebur dirusak dan dibakar massa. Sebagian mahasiswa mencoba menenangkan masyarakat namun tidak dapat mengendalikan banyaknya massa yang marah.
Kerusuhan Mei 1998 meninggalkan ribuan korban jiwa, tidak terhitung rumah dan bangunan serta sarana ekonomi yang hancur akibat peristiwa itu. Belum lagi efek psikologis akibat peristiwa pembakaran, penganiayaan, pemerkosaan terhadap etnis Cina maupun yang terpaksa kehilangan anggota keluarganya saat kerusuhan terjadi.

Saran
Indonesia merupakan Negara hukum harus menjunjung tinggi keadilan dalam penegakan hak asai manusia serta tanggung jawab negara atas korban pembunuhan, perkosaan dan kekerasan lainnya yang terjadi dalam Tragedi Mei 1998. Adapun korban atas tragedy tersebut yang sampai saat ini belum ada kejelasan atas tindakan hukum dan keadilan, semoga peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran yang serius bagi pemerintah atau penegak hukum di Negara ini dalam melindungi korban yang tidak mendapatkan perlakuan perikemanusiaan dan semoga peristiwa yang memilukan ini tidak terulang kembali.

1 komentar:

Suku Dayak Ransa Darant Kecamatan Menukung

Persatuan Masyarakat Dayak Ransa
Pemadar
Dayak Ransa Darant

Information

Print Logo

Copyright © 2013 ANTONIUS, SH by Anto Kolarov!.