Aku Anton

Bahagia itu sederhana

TERSENYUM Dan-Tetap BERSYUKUR Apa-Yang KITA MILIKI..!!!

Bepangkak Atau Main Gasing Suku Dayak Ransa


Tradisi Bepangka’k Suku Dayak Ransa
Gasing (Gasi’k dalam bahasa dayak ransa)  merupakan alat permain yang terbuat dari kayu keras seperti kayu Tapang, kayu Ulin dan lain lain. Cara bermain gasing pun cukup unik, karena gasing harus di putar dengan menggunakan tali (ambu) yang terbuat dari kulit kayu kepua’k, lalu di putar.

Bikin gasing juga lumayan rumit bagi mereka yang baru mencobanya dan membutuhkan waktu beberapa jam namun bagi orang suku dayak ransa buat gasing sangat mudah dan gampang. Gasing ada dua bagian yang pertama bagian laki-laki (istilah dalam bahasa dayak ransa bagian kepala) sedangkan betinak/buntun bagian kedua perempuan/wanita (istilah dalam bahasa dayak ransa bagian buntun) membuat gasing harus seimbang antara kepala dengan buntun agar ketika di putar gasing tetap di tempat atau berada pada porosnya (tona’k) dan apabila gasing dibuat tidak seimbang antara kepala dengan buntunnya maka saat di putar gasing tersebut tidak berputar pada posisi semula dan akan berjalan (gan’yai).

Sedangkan bepangka’k artinya adalah melemparkan gasing yang sudah di putar dengan menggunakan tali/ambu dan apabila gasing yang sudah di putar lalu di pangka’k maka gasing tersebut akan terlempar dan diganti oleh gasing yang mangka’k berputar dengan buntun/perempuan.
Ada beberapa macam cara bermain gasing/bepangka’k
1.      Bepangka’k biasa atau pangka’k timal, pangka’k timal adalah 2 orang atau lebih yang bepangka’k dengan cara bergiliran Nangar/memutar gasing.
2.      bepangka’k undi, dimainkan paling sedikit dua orang dan bisa dimainkan banyak orang karena sebelum bepangka’k undi gasing harus di putar bersama misalnya ada 5 orang yang bermain gasing harus di putar bersama terlebih dahulu gasingnya, gasing yang berputar paling lama dialah mendapat juara sampai yang paling cepat berhenti berputarnya itulah yang pengkedo’k/terakhir. Jadi yang harus pertama memutar gasing atau nangar gasing orang yang gasing paling cepat berhenti berputar pada saat cabut undi. Jadi yang bisa mangka’k gasing tersebut harus sesuai dengan cabunt undi, yang juara satu mangka’k yang kedua, yang kedua mangka’k yang ketiga dan seterusnya. (aturan main gasing melempar/bepangka’k cabun undi, ketika orang yang mangka’k tidak berputar gasingnya dia dinyatakan kalah dan apabila yang mangka’k menang terus maka dia akan mangka’k terus-menerus). Jika undi dan mati bersama maka kedua di sebut insat (berhenti berputar bersama), Seandainya gasing yang di tangar tidak berputar karena ambu/talinya bosun/terlepas secara tidak sengaja maka yang mangka’k boleh bilang zonx. Dalam pangka’k undi Insat atau gasing berhenti bersama jika di pangka’k ada tiga cara insat yaitu;
a.      insat Pangka’k
b.      insat Undi
c.       insat Kabin
3.      Pangka’k Tingan, pangka’k ini di mainkan oleh 2 kelompok dan anggota kelompok keduanya harus sama. Misalnya kalau kelompok A 5 orang anggota, kelompok B 5 orang anggota juga. Jadi cara mainnya masing-masing perwakilan lawan kedua kelompok cabut undi lalu yang kelompoknya kalah harus menanam gasing dengan berbaris atau di tanam berderetan di atas tanah, kemudian kelompok yang menang tadi melempar dari jarak yang telah disepakti kedua kelompok. Jika gasing yang ditanam kena lempar dan tumbang semua maka kelompok tersebut bisa mangka’k, kemudian ada diantara kelompok yang mangka’k gasingnya tidak berputar dan dinyatakan kalah teman kelompok bisa mangka’k gasing tersebut bisa di tobus atau di wakili teman kelompok agar bisa mangka’k untuk selanjutnya. Begitu juga sebaliknya apabila kelompok tidak bisa menumbangkan semua gasing yang ditanam maka diganti oleh kelompok yang satu lagi yang melempar.
Ambu/Tali Gasik

Bentuk Gasik

Pangka'k Tingan

Gasik











Tradisi bepangka’k ada musimnya bagi masyarakat adat dayak dalam hal ini suku dayak ransa, karena tradisi behuma (ladang liar) yang diwariskan oleh nenek moyang bagi suku dayak selama 12 bulan atau satu tahun banyak tahapan. Lalu kalau dikaitkan dengan behuma musim bepangka’k dilaksanakan dalam setahun hanya satu kali yaitu musim ngemabaou (setelah buang rumput yang tumbuh di dekat padi) atau musim padi nganu’k (padi hamil)/buah padi masih dalam kandungan.

Tujuan dari bepangka’k menurut adat dan kepercayaan yang mereka yakini supaya padi dalam kandungan cepat keluar dan berbuah lebat serta memberikan penghasilan yang berlimpah bagi para petani (semoga behuma bulih padi). Lihat video Bepangka'k klik disini




#Artikel terkait













Dusun: pondok bayan
  

















Cahai kumparak adalah: air terjun di sungai mehola


Sub suku di Kabupaten Melawi Jumlah suku di kabupaten melawi






Di Dusun Pondok Bayan ada kampung Mehola Bangis


Di Dusun Pondok Bayan ada kampung Mehola Bangis



Tradisi Ngompong atau Ompok Suku Dayak


Tradisi Ngonmpong (Ngompok/Ngompok)
Membahas soal adat tradisi kebudayaan suatu daerah pada umumnya di Indonesia dan pada khususnya suku dayak di Kalimantan, tidak ada habisnya jika di bahas mengenai adat yang dijalankan oleh suku dayak yang di wariskan sejak turun temurun oleh nenek moyang. Seperti tradisi Ngompok/ompok, adat ngompok bagi suku dayak ransa sudah ada sejak jaman dahulu dan masih dijalankan sampai saat ini.

Ompok di buat seperti pagar agar tamu tidak bisa masuk ke rumah terlebih dahulu sebelum ompok di buka / potong (di tota’k), karena bagi tamu yang sudah di ompok tidak boleh kerumah terlebih dahulu pantang (pemali). Bentuk ompok persis seperti pagar namun di tambahi dengan hiasan daun kelapa lalu dibuat pintu, sedangkan pintu itu sendiri ada pemalinya yang harus di potong oleh tamu tersebut. Pintu ompok harus di tutup dengan alat (ratah) pemali seperti batang tebu/batang pohon pisang, lalu ada rokok, sirih pinang, kerupuk dll di ikat dengan menggunakan tali pada pintu ompok tersebut dan semua yang di pasang pada pintu ompok tersebut harus di potong semua oleh tamu.

Ngompok biasanya dibuat saat upacara adat perkawinan dan upacara adat meyambut tamu penting. Untuk upacara perkawinan upacara ngompok wajib di buat, karena ompok sebagai tanda untuk menghormati dari pihak keluarga laki-laki yang datang ke kampung atau kerumah si mempelai perempuan. Begitu juga dengan tamu orang penting atau pejabat, apabila datang atau mengunjungi  kampung biasanya untuk menghormati harus di ompok sebelum menginjak rumah.
Nginyah atau Nasai

Nota'k Ompok

Inilah Ompok


Saat Upacara Membuka Pintu Ompok

Kebiasaan atau ritual dalam Upacara omponk/ngompok sebelum di potong atau di buka pintu ompok (di tota’k) harus di rayakan (dikeramaikan) dalam bentuk seperti  tari-tarian, tari kinyah dengan di padukan sama musik asli dayak yaitu dengan gong di bunyikan sesuai irama atau music tarian kinyah/nasai. Kemudian sebelum ompok di buka (tota’k) masing-masing perwakilan satu orang tamu dan satu orang tuan rumah bersilat dengan menggunakan music gong (irama sesuai music silat), selain itu masing-masing perwakilan tamu dan tuan rumah beduda (menggunakan bahasa dayak mendalam) atau bebenok (mengunakan bahasa dayak mendalam). Selanjutnya baru bisa di buka atau di potong (tota’k) pintu ompok jika mau memotong pintu harus di hitung sampai tujuh kali (di hua’k) dengan menggunakan Mandau/parang (isau apak) dan bagi orang yang membuka atau memotong (nota’k) ompok harus minum tua’k satu gelas (tua’k pemali) selesai acara buka ompok baru tamu boleh menginjakkan kakinya ke rumah. Penulis 






#Artikel terkait


















Dusun: pondok bayan

  

























Cahai kumparak adalah: air terjun di sungai mehola



Sub suku di Kabupaten Melawi Jumlah suku di kabupaten melawi









Di Dusun Pondok Bayan ada kampung Mehola Bangis


Di Dusun Pondok Bayan ada kampung Mehola Bangis





Information

Print Logo

Copyright © 2013 ANTONIUS, SH by Anto Kolarov!.