Orang Utan Beristrikan Seorang Manusia
Pada zaman dahulu hiduplah se ekor orang utan jantan yang ada di daerah sekitar hutan air terjun kumpang arang, namun se ekor orang utan jantan tersebut tidak punya teman sesama orang utan dan se ekor orang hutan pun selalu hidup dalam kesepian karena selalu sendirian.
Bulan berganti bulan dan tahun pun berganti tahun, se ekor orang utan pun selalu hidup sendirian penuh dengan kesepian. Sebagai mahluk Tuhan yang harus memiliki keturunan tak salah kalau se ekor orang utan juga memiliki hasrat kejantanannya tapi apa dikata semuanya hidup sendiri tanpa ada pasangan yang harus ia lampiaskan.
Di sekitar hutan air terjun kumpang arang juga di huni oleh sekelompok manusia yang masih pramitif dan hidupnya masih bergantung pada alam sekitar. Pada suatu ketika ada seorang perempuan sedang pergi ke ladang untuk mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, si perempuan itu pun pergi ke ladang dengan berjalan kaki melewati hutan Kumpang Arang dan ketika melewati hutan tersebut tiba-tiba si perempuan tersebut di hadang se ekor orang utan yang menghuni hutan kumpang arang itu.
Maksud orang utan menghadang si perempuan tersebut tidak untuk menakut-nakuti atau membunuhnya tetapi mengginginkan sang perempuan untuk dijadikan istrinya. Si perempuan itu pun sangat ketakutan, bahkan orang utan mampu menggenggam tubuh si perempuan dengan erat sehingga tak mampu dia melepaskan dirinya dari pegangan se ekor orang utan tersebut, karena orang utan termasuk binatang yang kekar memiliki badan yang besar dan tenaga yang sangat kuat.
Orang utan itu tidak mau melepaskan genggamannya karena si perempuan yang ada di tangannya itu akan di jadikan sebagai istri. Agar si perempuan tidak bisa lari dari dirinya se ekor orang utan pun membawanya ke air terjun kumpang arang, di hilirnya air terjun kumpang arang dulunya ada pohon tapak yang tingginya sama dengan ketinggian air terjun kumpang arang. Di atas pohon tapak itu terdapat batu yang diameter sekitar kurang lebih satu meter persegi, posisinya terletak di puncak diantara beberapa ranting pada pohon tersebut. Lalu sang perempuan yang akan di jadikan sebagai istri oleh se ekor orang utan pun di bawa dan digendong ke atas pohon tapak dan tinggal bersamanya di atas batu yang ada di puncak itu supaya si perempuan tidak bisa kabur.
Beberapa hari si perempuan bersama dengan se ekor orang utan di atas pohon tapak, si perempuan tak tau harus berbuat apa, tidak bisa lari atau turun dari atas pohon karena selalu di awasi oleh se ekor org utan tadi. Karena sudah tak sanggup lagi tinggal di atas pohon si perempuan itu mulai bosan dan jenuh, lalu ia pun berbicara sama se ekor orang utan dan menyuruh mencari “Hati Siput” di sungai mehola bangis karena ia lapar. Tiba-tiba se ekor orang utan pun menuruti perintahnya lalu turun dan mencari siput. Si perempuan itu pun tak menyia-nyiakan kesempatan emas untuk lari, lalu ia pun turun melalui tali (akar togang) dan akhirnya ia pun pualng dengan selamat. Sekian ceritanya, Penulis
Maaf ya yang judulnya “Pertapaan Seorang Pembantu” kisahnya belum digarap dalam proses penulisan, tunggu episode selanjutnya he. tapi tenang aja dan coba Baca.. Sekilas Mengenai Air Terjun kumpang Arang
Air Terjun Kumpang Arang |
#Artikel terkait
Lihat Info mengenai desa laman mumbung, kecamatan
menukung-kabupaten melawi
Beragam adat istiadat Suku dayak ransa
Lihat kampung
mehola bangis
Dusun: pondok
bayan
Desa: laman mumbung
Coba Lihat ini
contoh logat bahasa suku dayak ransa
Cahai kumparak
adalah: air terjun
di sungai mehola
Sub suku di
Kabupaten Melawi Jumlah
suku di kabupaten melawi
Menolak: masyarakat
pedalaman harus berani menolak perusahaan perkebunan kelapa sawit di bumi
menukung
Di Desa mawang
Mentatai : Ada
Sandung (Tempat MenyimpanTulang Manusia)
Di Dusun Pondok Bayan ada kampung Mehola Bangis
Di
Dusun Pondok Bayan ada kampung Mehola Bangis