Tradisi Ngonmpong (Ngompok/Ngompok)
Membahas soal adat tradisi kebudayaan
suatu daerah pada umumnya di Indonesia dan pada khususnya suku dayak di
Kalimantan, tidak ada habisnya jika di bahas mengenai adat yang dijalankan oleh
suku dayak yang di wariskan sejak turun temurun oleh nenek moyang. Seperti
tradisi Ngompok/ompok, adat ngompok bagi suku dayak ransa sudah ada
sejak jaman dahulu dan masih dijalankan sampai saat ini.
Ompok di buat
seperti pagar agar tamu tidak bisa masuk ke rumah terlebih dahulu sebelum ompok di buka / potong (di tota’k), karena bagi tamu yang sudah
di ompok tidak boleh kerumah terlebih
dahulu pantang (pemali). Bentuk ompok persis seperti pagar namun di
tambahi dengan hiasan daun kelapa lalu dibuat pintu, sedangkan pintu itu
sendiri ada pemalinya yang harus di potong oleh tamu tersebut. Pintu ompok harus di tutup dengan alat (ratah) pemali seperti batang tebu/batang
pohon pisang, lalu ada rokok, sirih pinang, kerupuk dll di ikat dengan
menggunakan tali pada pintu ompok
tersebut dan semua yang di pasang pada pintu ompok tersebut harus di potong semua oleh tamu.
Ngompok
biasanya dibuat saat upacara adat perkawinan dan upacara adat meyambut tamu
penting. Untuk upacara perkawinan upacara ngompok
wajib di buat, karena ompok sebagai
tanda untuk menghormati dari pihak keluarga laki-laki yang datang ke kampung
atau kerumah si mempelai perempuan. Begitu juga dengan tamu orang penting atau
pejabat, apabila datang atau mengunjungi
kampung biasanya untuk menghormati harus di ompok sebelum menginjak rumah.
Nginyah atau Nasai |
Nota'k Ompok |
Inilah Ompok |
Saat Upacara Membuka Pintu Ompok |
Kebiasaan atau ritual dalam Upacara omponk/ngompok sebelum di potong atau di
buka pintu ompok (di tota’k) harus di
rayakan (dikeramaikan) dalam bentuk
seperti tari-tarian, tari kinyah dengan
di padukan sama musik asli dayak yaitu dengan gong di bunyikan sesuai irama
atau music tarian kinyah/nasai.
Kemudian sebelum ompok di buka (tota’k)
masing-masing perwakilan satu orang tamu dan satu orang tuan rumah bersilat
dengan menggunakan music gong (irama
sesuai music silat), selain itu masing-masing perwakilan tamu dan tuan rumah beduda (menggunakan bahasa dayak
mendalam) atau bebenok (mengunakan
bahasa dayak mendalam). Selanjutnya baru bisa di buka atau di potong (tota’k) pintu ompok jika mau memotong
pintu harus di hitung sampai tujuh kali (di
hua’k) dengan menggunakan Mandau/parang (isau apak) dan bagi orang yang membuka atau memotong (nota’k) ompok harus minum tua’k satu
gelas (tua’k pemali) selesai acara
buka ompok baru tamu boleh menginjakkan kakinya ke rumah. Penulis
Lihat Info mengenai desa laman mumbung, kecamatan
menukung-kabupaten melawi
#Artikel
terkait
Beragam adat istiadat Suku dayak ransa
Lihat kampung
mehola bangis
Dusun: pondok
bayan
Desa: laman mumbung
Coba Lihat ini
contoh logat bahasa suku dayak ransa
Cahai kumparak
adalah: air terjun
di sungai mehola
Sub suku di
Kabupaten Melawi Jumlah
suku di kabupaten melawi
Menolak: masyarakat
pedalaman harus berani menolak perusahaan perkebunan kelapa sawit di bumi
menukung
Di Desa mawang
Mentatai : Ada
Sandung (Tempat MenyimpanTulang Manusia)
Di Dusun Pondok Bayan ada kampung Mehola Bangis
Di
Dusun Pondok Bayan ada kampung Mehola Bangis